Notification

×

Iklan

Iklan

Lemahnya Supremasi Hukum di Polda Sulsel: HMI Badko Sulsel Desak Pengusutan Mafia BBM dan Kosmetik Ilegal

Wednesday, January 15, 2025 | January 15, 2025 WIB Last Updated 2025-01-15T13:58:56Z

 

Aksi HMI

Makassar, 15 Januari 2025 – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Sulawesi Selatan kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sulsel. Aksi ini menyoroti lemahnya supremasi hukum di wilayah Sulawesi Selatan, terutama terkait maraknya kasus kosmetik ilegal dan mafia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Makassar.


Dalam orasinya, Alwi, perwakilan dari Bidang PTKP HMI Cabang Makassar, mengecam sikap Polda Sulsel yang terkesan tutup mata terhadap praktik mafia BBM. Ia juga mengkritik keras ketidakmauan Polda berdiskusi terkait isu yang telah merugikan masyarakat luas.


“Kita semua tahu bahwa Kota Makassar telah menjadi ladang empuk bagi para mafia BBM. Salah satunya, PT Wisan Petro Energi yang diduga kuat menimbun dan menjual BBM jenis solar. Selain itu, kami juga memiliki data kuat bahwa PT Sanusi Putra Mandiri menyalahgunakan BBM jenis avtur. Mengapa ini semua dibiarkan? Apakah hukum di Sulsel sudah lumpuh?” tegas Alwi dengan nada penuh amarah.


Mafia BBM: Bisnis Gelap yang Berlangsung Lama


HMI juga mengungkapkan adanya dugaan pengangkutan ilegal BBM jenis avtur yang telah berlangsung lama. Menurut informasi yang dihimpun, BBM tersebut dijual secara luas hingga ke Provinsi Sulawesi Tengah. Parahnya lagi, hasil penjualan ini diduga melibatkan jaringan bisnis gelap yang menguntungkan pihak tertentu, baik secara personal maupun korporasi.


“Ini bukan lagi rahasia umum. Modus pengangkutan BBM ilegal seperti ini telah menciptakan jaringan mafia yang kuat. Kalau hukum di Polda Sulsel terus dibiarkan lemah, maka mafia-mafia seperti ini akan terus tumbuh subur, menindas masyarakat kecil, dan menghancurkan perekonomian kita!” lanjut Alwi dengan lantang.


Represivitas Aparat Menambah Luka


Tak hanya itu, aksi kali ini juga diwarnai kecaman keras terhadap perlakuan represif aparat kepolisian Polda Sulsel. Empat kader HMI Cabang Makassar menjadi korban tindakan represif saat mencoba menyuarakan aspirasi mereka. HMI menilai tindakan ini sebagai bentuk pembungkaman demokrasi yang tidak dapat ditoleransi.


“Kami tidak akan diam. Perlakuan represif terhadap kader kami adalah pelanggaran serius terhadap hak demokrasi dan kebebasan bersuara. Kami akan konsolidasikan gerakan ini hingga ke tingkat pusat untuk menuntut pertanggungjawaban Polda Sulsel!” seru salah satu orator.


Tuntutan Tegas HMI Badko Sulsel


HMI Badko Sulsel menuntut Polda Sulsel segera:


Mengusut tuntas kasus dugaan penimbunan BBM ilegal oleh PT Wisan Petro Energi dan PT Sanusi Putra Mandiri.

Menindak mafia BBM dan kosmetik ilegal yang merugikan masyarakat.

Menghentikan segala bentuk represivitas terhadap massa aksi dan menjamin kebebasan demokrasi.

Meningkatkan transparansi dalam penegakan hukum di Sulawesi Selatan.

“Jika tuntutan kami tidak diindahkan, maka kami akan menggerakkan seluruh elemen HMI di Sulawesi Selatan untuk aksi lebih besar. Supremasi hukum harus ditegakkan, dan rakyat tidak boleh terus menjadi korban keserakahan para mafia!” tutup Alwi dengan tegas.


Aksi ini mencerminkan keresahan masyarakat atas lemahnya penegakan hukum di Sulawesi Selatan. Polda Sulsel diharapkan segera bertindak tegas dan menunjukkan keberpihakan kepada rakyat, bukan pada kepentingan segelintir pihak yang bermain di balik bisnis ilegal.


(MDS)

Berita Video

×
Berita Terbaru Update