 |
| Proses Pemilihan Calon RW Kelurahan Jongaya |
CELEBES POST, Makassar — Suasana berbeda terasa di Kelurahan Jongaya, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar pada Senin (8/12/2025). Sejak pagi, aktivitas para Ketua RT terlihat meningkat ketika mereka satu per satu memasuki Aula Kantor Kelurahan Jongaya, lokasi tempat berlangsungnya pemilihan Ketua RW. Pemilihan ini merupakan lanjutan dari rangkaian pemilihan Ketua RT yang telah lebih dulu diselenggarakan pada 4 Desember lalu.
Atmosfer demokrasi tampak begitu hidup dalam proses pemilihan yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WITA tersebut. Baik panitia, peserta, maupun perangkat kelurahan tampak terlibat penuh dalam memastikan jalannya kegiatan berjalan tertib, aman, dan sesuai prosedur.
36 Ketua RT Terpilih Ambil Bagian dalam Pemilihan
Sebanyak 36 Ketua RT dari RW 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 13, dan 14 hadir sebagai pemilih sah. Kehadiran mereka menunjukkan adanya antusiasme dan komitmen dalam mendukung pembentukan struktur kepemimpinan yang baru di tingkat RW.
Para Ketua RT datang dari berbagai latar belakang sosial dan ekonomi, namun tujuan mereka sama: memilih pemimpin RW yang mampu bekerja, dekat dengan warga, dan responsif terhadap kebutuhan lingkungan. Beberapa Ketua RT terlihat membawa catatan kecil yang berisi aspirasi warga yang ingin mereka sampaikan kepada RW terpilih kelak.
“RW itu perpanjangan tangan kami di lapangan. Ia harus menjadi penghubung yang aktif antara warga dan pemerintah,” ujar salah satu Ketua RT dari RW 13.
Aula Kelurahan yang Menjadi Pusat Perhatian
Aula Kantor Kelurahan Jongaya yang biasanya dipakai untuk kegiatan internal berubah menjadi pusat dinamika demokrasi. Panitia pemilihan telah menata ruangan sejak dini hari: kursi disusun rapi, bilik suara berdiri di pojok ruangan, dan meja registrasi siap menerima peserta.
Para panitia dari tiap RW, yang sebelumnya telah dipilih untuk membantu proses pemungutan suara, bekerja dengan sigap. Mereka memeriksa daftar hadir, memastikan semua dokumen lengkap, hingga mengatur alur masuk-keluar pemilih agar tidak terjadi penumpukan.
Sekretaris Lurah Jongaya, Syarifuddin Djoro, yang bertindak sebagai pengarah acara, menyampaikan bahwa pemilihan RW ini merupakan momentum penting untuk memastikan kelurahan memiliki struktur pemerintahan yang solid.
“Kita ingin proses ini menjadi contoh bahwa pemilihan bisa berlangsung tertib, efektif, dan transparan tanpa menimbulkan gesekan,” ujarnya.
Sementara itu, aparat Binmas Kelurahan Jongaya, Brigpol Risal Nur, sejak awal bertugas memastikan keamanan. Ia memantau situasi dari luar dan dalam aula untuk memastikan tidak ada gangguan.
Proses Pemungutan Suara Berjalan Efisien
Satu per satu Ketua RT dipanggil untuk masuk ke bilik suara. Prosesnya terlihat sederhana namun terstruktur. Para Ketua RT mengambil lembar suara, memberikan tanda pilih, melipat kertas tersebut, lalu memasukkannya ke dalam kotak suara yang telah disegel.
Tidak ada suara gaduh. Hanya terdengar langkah kaki, suara kertas dilipat, dan percakapan singkat antar-RT yang mencerminkan suasana kekeluargaan.
Beberapa Ketua RT bahkan memanfaatkan momen ini untuk berbincang mengenai kondisi lingkungan mereka masing-masing, seperti persoalan drainase, kebersihan, dan program bantuan sosial yang masih membutuhkan koordinasi lebih baik di masa mendatang.
Hadir pula para PLT RT dan PLT RW se-Kelurahan Jongaya. Mereka memberikan dukungan moral kepada panitia dan memastikan bahwa setiap RT yang hadir dapat mengikuti proses pemilihan dengan lancar.
Panitia Bekerja Maksimal Mengawal Jalannya Pemilihan
Kerja panitia tidak sederhana. Mereka harus memastikan setiap proses berjalan sesuai prosedur dan tidak ada kesalahan, mulai dari verifikasi kehadiran RT hingga penghitungan suara.
Salah seorang anggota panitia mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja beberapa hari sebelumnya untuk mempersiapkan daftar pemilih dan tata letak ruangan.
“Kami ingin acara ini berjalan tanpa hambatan. Kalau semua rapi, masyarakat bisa percaya pada proses pemilihan,” ujarnya.
Komitmen panitia terlihat jelas saat mereka mengarahkan peserta, menertibkan jalur antrean, hingga memantau kotak suara agar tetap aman.
Penghitungan Suara dan Pengumuman RW Terpilih
Setelah seluruh RT memberikan suaranya, tahapan penghitungan dimulai. Semua peserta diminta tetap berada di aula untuk menyaksikan proses tersebut. Transparansi menjadi kunci utama dalam penghitungan, di mana panitia menyebutkan suara satu per satu di hadapan peserta.
Beberapa menit setelah penghitungan selesai, panitia kemudian mengumumkan RW terpilih untuk masing-masing wilayah. Tepuk tangan panjang terdengar. Para Ketua RT memberikan ucapan selamat dan sebagian berfoto bersama RW terpilih sebagai bentuk dukungan.
Tidak ada keberatan, tidak ada protes. Semua menerima hasil dengan lapang dada.
Lurah Jongaya Beri Apresiasi Tinggi
Lurah Jongaya, Abdul Hamid, S.Sos., M.M, yang hadir sejak awal hingga akhir kegiatan, menyampaikan apresiasi mendalam atas sinergi yang terjadi selama pemilihan.
“Saya bangga karena pemilihan ini berlangsung aman, lancar, dan sangat dewasa. Kepada RW terpilih, jalankan amanah dengan penuh tanggung jawab. Kepada seluruh RT dan panitia, saya ucapkan terima kasih atas kerja keras kita semua,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kerja sama antara RW terpilih dengan pemerintah kelurahan dalam mendukung percepatan pelayanan masyarakat dan pembangunan lingkungan.
Kesimpulan: Demokrasi Tingkat Kelurahan yang Patut Ditiru
Pemilihan RW Jongaya tahun ini tidak hanya menentukan pemimpin baru di tingkat wilayah, tetapi juga memperlihatkan bagaimana masyarakat bisa menjalankan demokrasi dengan cara yang tertib dan elegan.
Dengan keterlibatan aktif 36 Ketua RT, kerja keras panitia, serta dukungan penuh perangkat kelurahan dan aparat keamanan, pemilihan ini layak disebut sebagai contoh praktik demokrasi lokal yang sehat.
Kelurahan Jongaya kini memasuki babak baru dengan kepemimpinan RW yang segar. Harapannya, komunikasi antara warga, Ketua RT, dan RW dapat semakin kuat sehingga pembangunan di tingkat kelurahan berjalan lebih cepat dan efektif.
MDS — Celebes Post
