 |
| Portal informasi Pendaftaran SMAN 1 dan 5 |
Makassar, Celebes Post —
Kegelisahan tengah menyelimuti ratusan calon siswa dan orang tua di Makassar. Harapan yang telah dibangun berbulan-bulan seketika berubah menjadi tanda tanya besar, setelah hasil seleksi penerimaan siswa baru (SPMB) 2025 untuk SMAN 1 dan SMAN 5 Makassar tak kunjung diumumkan.
Hingga Senin pagi, 9 Juni 2025, laman resmi SPMB Sulsel di alamat spmb.sulselprov.go.id belum memuat pengumuman untuk dua sekolah paling bergengsi di ibu kota provinsi ini. Sementara itu, pengumuman sekolah unggulan lainnya telah lebih dulu tayang sejak malam sebelumnya.
Keganjilan pun mencuat. Mengapa hanya dua sekolah yang tertahan? Apa yang sebenarnya terjadi di balik layar?
“Ini bukan sekadar masalah teknis. Keterlambatan ini justru memunculkan banyak spekulasi. Ada yang mulai curiga—apakah ini upaya ‘mengatur’ hasil?”
— Arya, Jurnalis Berita Kota Online
Spekulasi Mengemuka: Ada Tangan-Tangan Tak Terlihat?
Keterlambatan pengumuman bukan hal baru dalam sistem pendidikan Indonesia. Namun, ketika itu terjadi hanya pada dua sekolah favorit yang paling ketat peminatnya, kecurigaan tak bisa dielakkan.
 |
| Portal informasi Pendaftaran SMAN 1 dan 5 |
“Seharusnya justru sekolah unggulan yang paling siap secara sistem,” ujar Arya. Menurutnya, ketidakterbukaan seperti ini menciptakan ruang dugaan publik: mulai dari intervensi menit akhir, titipan nama, hingga upaya manipulasi hasil seleksi.
Para orang tua pun mulai bersuara. Kelompok WhatsApp wali murid diwarnai keluhan, sebagian bahkan mulai mempertanyakan integritas panitia seleksi.
“Kami percaya pada sistem online dan transparan. Tapi kenapa sekarang justru sistemnya diselimuti kabut tebal?”
— Fitri, orang tua calon siswa SMAN 1
Tanggung Jawab Siapa?
Hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel belum mengeluarkan pernyataan resmi. Kepala Dinas, Iqbal Nadjamuddin, juga belum menanggapi klarifikasi yang dilayangkan sejumlah media.
Pihak sekolah pun bungkam. Baik Kepala SMAN 1 maupun SMAN 5 Makassar belum memberikan penjelasan kepada publik. Ketika dihubungi, seorang guru di SMAN 5 hanya menjawab singkat, "Kami juga menunggu instruksi dari atas." Di tengah kebisuan itulah publik mulai hilang kepercayaan.
Transparansi yang Retak, Sistem yang Dipertanyakan
Dalam beberapa tahun terakhir, Dinas Pendidikan Sulsel mengklaim sistem SPMB sudah digital, bersih, dan akuntabel. Namun insiden keterlambatan ini justru mencederai semangat transparansi yang dikampanyekan sejak awal.
“Jangan sampai publik melihat ini sebagai sinyal bahwa sistem seleksi hanya formalitas. Keterlambatan ini rawan ditafsirkan sebagai ruang kompromi,” tegas Arya.
Apalagi, hari ini juga dimulai tahapan pendaftaran jalur reguler untuk sekolah lain. Jika hasil jalur unggulan tak segera diumumkan, calon siswa kehilangan kepastian dan arah.
Keadilan Bukan Sekadar Janji
SMAN 1 dan SMAN 5 bukan sekadar institusi pendidikan. Keduanya adalah simbol prestise akademik yang selama ini menjadi tolok ukur kualitas pendidikan menengah atas di Sulawesi Selatan. Di situlah letak kepekaan isu ini: kesalahan kecil bisa berdampak besar.
“Kalau sistemnya mulai retak dari sini, bagaimana bisa kepercayaan masyarakat dipulihkan?” tanya Fitri.
Masyarakat kini menanti satu hal: kejelasan. Jika benar ada kendala teknis, sampaikan secara terbuka. Jika ada masalah prosedural, tunjukkan itikad memperbaiki. Namun jika ada intervensi, maka publik berhak tahu dan pihak berwenang wajib turun tangan.
📌 Redaksi Celebes Post akan terus menelusuri kebenaran di balik keterlambatan ini. Apakah ini sekadar error sistem, atau ada "sistem yang sedang dimainkan"? Waktu akan menjawab, dan publik menuntut jawaban.
Reporter: R35
Editor: MDS
Redaksi: Celebes Post
Lokasi: Makassar
Tanggal: 9 Juni 2025
