![]() |
Aksi Sabung judi Ayam |
Wajo, Sulawesi Selatan 29 Desember 2024 — Praktik judi sabung ayam di Desa Sakkoli, Kecamatan Sajoanging, Kabupaten Wajo, kembali menjadi sorotan. Aktivitas ilegal ini diduga berlangsung dengan pembiaran dari oknum aparat penegak hukum (APH), termasuk kepolisian setempat. Kritik keras pun dilayangkan kepada Polres Wajo, Wakapolres, hingga Kasat Reskrim atas dugaan keterlibatan mereka dalam mendukung atau membekingi aktivitas tersebut.
Tuntutan Warga dan Desakan Tindakan Tegas
Masyarakat Wajo mendesak Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan untuk turun tangan secara langsung guna mengatasi praktik ini. Warga menilai, pihak Polres Wajo tidak serius memberantas judi sabung ayam yang semakin marak, meskipun praktik ini melanggar hukum dan merusak moral masyarakat.
"Jika Polres Wajo tidak mampu menindak judi sabung ayam, Kapolda Sulsel harus mengambil alih dan menindak tegas aparat yang membiarkan atau terlibat dalam aktivitas ini. Oknum polisi yang terlibat harus dipecat tanpa kompromi," ujar salah satu warga setempat.
Kritik Keras kepada Polres, Wakapolres, dan Kasat Reskrim
Farid Mamma, SH., M.H., seorang praktisi hukum terkemuka, dengan tegas menyampaikan kritik keras kepada pihak Polres, Wakapolres, dan Kasat Reskrim.
"Ini bukan hanya masalah lemahnya penegakan hukum, tetapi sudah masuk dalam kategori pelanggaran serius oleh aparat penegak hukum. Jika ada pembiaran atau bahkan dukungan dari oknum kepolisian, maka itu adalah penghinaan terhadap institusi hukum dan keadilan," tegas Farid.
Ia juga menambahkan bahwa pembiaran terhadap aktivitas judi sabung ayam menunjukkan adanya dugaan pelanggaran serius terhadap Pasal 303 KUHP tentang perjudian, yang mengatur ancaman pidana bagi siapa saja yang terlibat dalam aktivitas perjudian.
"Oknum aparat yang membekingi atau membiarkan kegiatan ini juga bisa dikenakan sanksi berdasarkan Pasal 421 KUHP tentang penyalahgunaan wewenang, serta Pasal 12 huruf e Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, jika terbukti ada penerimaan gratifikasi," tambah Farid.
Keterangan Narasumber dan Fakta Lapangan
Seorang narasumber anonim menyebut bahwa aktivitas sabung ayam di Desa Sakkoli berlangsung rutin setiap akhir pekan, bahkan hingga hari Minggu. Ia menyebut bahwa kegiatan ini dikoordinir oleh seorang oknum berinisial "LANGK" dan dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah, seperti Sidrap, Pinrang, dan Parepare.
"Kegiatan ini berlangsung tanpa gangguan, meskipun sudah berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kami menduga kuat ada oknum aparat yang mendukung kegiatan ini," ungkap narasumber tersebut.
Bungkamnya Polres, Wakapolres, dan Kasat Reskrim
![]() |
Konfirmasi Awak media Celebes Post |
Tim Media CELEBES POST mencoba mengonfirmasi dugaan pembiaran ini kepada Kapolres Wajo melalui pesan singkat :
"Ijin Komandan, kami meminta tanggapan terkait kegiatan sabung ayam di Sakkoli, daerah Tarumpakkae, Kec. Majauleng. Kuat dugaan kegiatan tersebut dibackup oleh oknum Polri di Kab. Wajo."
Namun, hingga berita ini ditayangkan, Kapolres Wajo tidak memberikan jawaban.
Hal serupa terjadi saat konfirmasi dilayangkan kepada Wakapolres Wajo :
"Tabe', ijin Ndan. Sudah dua hari terlaksana kegiatan judi sabung ayam, dan hari ini masih berlanjut. Lokasi perbatasan Kecamatan Sajoanging dan Kecamatan Majauleng, Desa Sakkoli, perbatasan Tarumpakkae."
Wakapolres juga memilih bungkam tanpa memberikan respons.
Kasat Reskrim Polres Wajo, yang turut dikonfirmasi melalui pesan singkat:
"Ijin Komandan, kami minta tanggapannya terkait kegiatan sabung ayam di Sakkoli, daerah Tarumpakkae, Kec. Majauleng. Kuat dugaan kegiatan tersebut dibackup oleh oknum Polri Kab. Wajo."
Namun, hingga berita ini dirilis, tidak ada jawaban yang diberikan oleh Kasat Reskrim.
Penegasan dan Harapan
Farid Mamma menegaskan bahwa pembiaran terhadap aktivitas ini tidak dapat ditoleransi. Ia mendesak Polda Sulsel untuk menunjukkan keseriusannya dalam memberantas perjudian di wilayah hukumnya.
"Ini adalah ujian integritas bagi institusi kepolisian. Jika tidak ada tindakan tegas, maka citra kepolisian akan semakin terpuruk," tutup Farid dengan nada geram.
@Tim