![]() |
Wilson Lalengke |
Celebes Post Jakarta, – Dunia jurnalistik kembali diguncang kasus dugaan pelecehan terhadap seorang wartawati. Kali ini, seorang pejabat Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berinisial SK, yang menjabat sebagai Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap wartawati berinisial LY di Kota Sorong. Kasus ini telah dilaporkan secara resmi ke Polres Kota Sorong dan mendapat perhatian serius dari tokoh pers nasional, Wilson Lalengke.
Peristiwa bermula ketika LY tengah menjalankan tugas jurnalistiknya. Dalam proses peliputan, SK diduga beberapa kali menyampaikan ajakan bermuatan seksual, termasuk mengajak korban ke hotel untuk berbuat mesum. LY, yang dikenal sebagai jurnalis berhijab dan taat beragama, menolak keras ajakan tidak senonoh tersebut.
“Perilaku seperti ini sangat tidak bisa ditoleransi. Seorang ASN, apalagi pejabat, seharusnya menjadi teladan, bukan justru mencoreng nama baik institusi dan mempermalukan pemerintah,” tegas Wilson Lalengke, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), kepada Celebes Post, Jumat (30/5/2025).
![]() |
Bukti Digital |
Wilson, yang juga alumni Lemhannas RI dan dikenal sebagai pembela hak-hak jurnalis, menyampaikan bahwa dugaan pelecehan ini merupakan cerminan dari rendahnya integritas moral sebagian pejabat publik. Ia pun mendesak SK segera mengundurkan diri dari jabatannya dan jika perlu diberhentikan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Sangat memalukan. Jika dia hanya masyarakat biasa, mungkin ini soal urusan pribadi. Tapi karena dia adalah ASN dan pejabat publik, maka rakyat berhak bersuara. Saya pribadi dan seluruh rakyat Indonesia tidak ikhlas membiayai hidup pejabat yang punya perilaku amoral seperti itu,” ujar Wilson dengan nada geram.
Ia juga mendesak aparat penegak hukum di Polres Kota Sorong untuk menindaklanjuti laporan LY secara serius dan terbuka. Menurutnya, penanganan cepat akan menunjukkan keberpihakan negara terhadap korban kekerasan seksual, termasuk terhadap wartawan perempuan yang kerap kali berada di posisi rentan.
“Saya berharap Kapolres Kota Sorong membaca dan menanggapi ini dengan serius. Jangan biarkan kasus ini menguap. Wartawati LY sudah menjadi korban kebiadaban ‘otak mesum’ SK. Hukum harus ditegakkan,” imbuhnya.
Wilson juga menyerukan agar Gubernur Papua Barat Daya segera turun tangan. Ia menilai perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap pejabat yang tidak memiliki integritas dan rentan menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
“Hidup mereka dibiayai rakyat. Tapi kerjaannya hanya bermesum-ria? Rakyat harus diam saja? Saya minta Gubernur segera ganti pejabat seperti SK dengan figur yang bermoral, bersih, dan profesional,” tegas Wilson.
Kasus ini semakin menambah daftar panjang pelecehan seksual terhadap wartawan perempuan di Indonesia. Sebelumnya, sebuah riset media nasional mencatat bahwa lebih dari 86 persen wartawati pernah mengalami pelecehan, terutama dari narasumber laki-laki.
Reporter: MDS
Media: Celebes Post
Lokasi: Jakarta – Sorong
Tanggal Terbit: 31 Mei 2025