 |
| Dokumentasi Celebes Post |
Makassar, Celebes Post — Seni dan budaya kembali mendapat panggung di Kota Makassar. Organisasi Sahabat Seniman Sulawesi (OS3) akan menggelar Lomba Busana Adat Modifikasi yang melibatkan pelajar SMA/SMK hingga masyarakat umum se-Kota Makassar pada 27 Oktober 2025 mendatang.
Bertempat di Grand Town Hotel, Jalan Pengayoman, Makassar, ajang ini diproyeksikan menjadi salah satu kompetisi seni paling bergengsi tahun ini. Bukan hanya karena kreativitas yang akan ditampilkan, tetapi juga karena para peserta akan memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Makassar.
Seni Sebagai Wadah Kreativitas
Ketua Panitia, Hj. Andi Besse Nurniyati, S.Pd., M.Pd., MM, menegaskan lomba ini bukan sekadar pertunjukan busana adat. Lebih dari itu, OS3 ingin menghadirkan ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya daerah.
“Kami ingin anak-anak muda Makassar tidak melupakan akar budaya mereka. Dengan sentuhan kreativitas, busana adat bisa menjadi karya modern tanpa kehilangan nilai luhur,” ujarnya, Senin (29/9/2025).
Tujuan Lebih Besar
Panitia menjelaskan, lomba ini bertujuan untuk:
-
Melestarikan seni dan budaya Sulawesi Selatan.
-
Menjadi wadah kreativitas bagi generasi muda dan masyarakat umum.
-
Membangun persaudaraan melalui seni.
-
Membentuk karakter dan etika positif lewat budaya.
Sekretaris Panitia, H. Razak Rukka, menambahkan, kegiatan ini akan menjadi ruang pertemuan ide-ide segar dari pelajar dan masyarakat dengan kekayaan tradisi lokal.
Dukungan Diharapkan
Ketua OS3, Nova Anggraeni Safitri S, menekankan bahwa kegiatan besar ini tidak mungkin berjalan tanpa dukungan banyak pihak. “Kami sudah menyampaikan surat permohonan bantuan dana dan berharap pemerintah, swasta, hingga masyarakat bisa bergandengan tangan demi suksesnya acara ini,” katanya.
Harapan Menjadi Ikon Budaya Baru
Bagi OS3, lomba ini bukan hanya tentang kompetisi dan piala. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi ikon budaya baru di Makassar, sekaligus benteng yang menjaga identitas lokal di tengah derasnya arus globalisasi.
“Ini tentang masa depan generasi kita. Seni bukan hanya hiburan, tapi juga pendidikan karakter. Karena itu, mari kita dukung bersama,” tegas Hj. Andi Besse.
@Tetta/mds
