![]() |
| Dokumentasi Celebes Post |
Jakarta, Celebes Post — Di tengah kompleksitas politik global dan kian tumpulnya nurani kemanusiaan dunia, seorang putra Indonesia, Wilson Lalengke, tampil berani membawa suara moral bangsa ke forum tertinggi dunia — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam Konferensi Komite Keempat (Fourth Committee) PBB yang berlangsung di New York, Amerika Serikat, pada 8 Oktober 2025, Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) itu berbicara lantang atas nama kemanusiaan, bukan semata untuk Indonesia, tetapi untuk dunia.
Dari Indonesia untuk Dunia
Dalam pidatonya, Wilson mengangkat beragam isu global yang selama ini sering diabaikan negara-negara besar: mulai dari pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing), penyiksaan, pengasingan tanpa dasar hukum, hingga pembiaran terhadap penderitaan massal oleh rezim berkuasa maupun kelompok bersenjata yang memiliki kepentingan politik.
Ia menegaskan bahwa PBB, sebagai lembaga dunia yang memiliki mandat moral dan hukum, tidak boleh berhenti pada tataran administratif dan laporan pelanggaran HAM semata.
“PBB harus bertindak nyata, turun ke lapangan, proaktif membantu korban, dan mencegah bertambahnya korban dari segala bentuk kekerasan — termasuk kekerasan berbasis gender dan penahanan sewenang-wenang,” tegas Wilson dalam pidato yang disampaikan dengan penuh keyakinan dan integritas.
Sorotan untuk Konflik Panjang di Sahara
Dalam kesempatan itu, Wilson juga menyoroti konflik berkepanjangan antara Maroko dan Aljazair yang telah menimbulkan penderitaan panjang bagi masyarakat suku Sahrawi.
Lebih dari 170.000 jiwa kini terpaksa hidup di kamp pengungsian Tindouf, di tengah ganasnya gurun Sahara. Mereka hidup dalam kondisi serba terbatas: kekurangan makanan, air bersih, layanan kesehatan, dan akses pendidikan.
Bagi Wilson, tragedi tersebut bukan hanya soal konflik antarnegara, melainkan bentuk nyata dari kegagalan komunitas internasional dalam menegakkan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Diplomasi Moral Indonesia di Panggung Dunia
Langkah Wilson dianggap sebagai bentuk nyata diplomasi moral Indonesia — diplomasi yang tidak dibangun di atas kepentingan politik atau ekonomi semata, tetapi atas dasar nilai luhur kemanusiaan sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945: “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”
Menurut pengamat hukum dan politik, sekaligus Ketua Aliansi Anak Bangsa (AAB) Damai Hari Lubis (DHL), sikap Wilson merefleksikan wajah sejati bangsa Indonesia di panggung global.
“Meskipun waktu berbicara di forum itu sangat terbatas, Wilson mampu menyampaikan pesan substantif dengan cara yang arif, elegan, dan menyentuh nurani kemanusiaan. Ia berbicara bukan hanya untuk satu bangsa, tapi atas nama seluruh umat manusia,” ungkap DHL, Rabu, 22 Oktober 2025, di Jakarta.
DHL yang juga Ketua KORLABI menilai, kehadiran Wilson menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia pun mampu memainkan peran diplomasi global tanpa harus berada dalam struktur resmi negara. “Wilson telah melakukan apa yang disebut sebagai people diplomacy — diplomasi rakyat — yang justru kadang lebih kuat karena lahir dari hati nurani, bukan protokol,” tambahnya.
Menggugah Dunia, Mengangkat Martabat Bangsa
Keberanian Wilson berdiri di podium PBB dan berbicara atas nama kemanusiaan menjadikan Indonesia kembali diperhitungkan, bukan karena kekuatan militer atau ekonomi, tetapi karena kejujuran moral dan kepedulian terhadap sesama manusia.
Langkah ini sekaligus menjadi tamparan halus bagi banyak pemimpin dunia yang masih menutup mata terhadap tragedi kemanusiaan.
Sebagai pewarta dan aktivis kemanusiaan, Wilson Lalengke telah lama dikenal vokal terhadap isu-isu keadilan dan hak asasi manusia. Ia menunjukkan bahwa jurnalisme bukan hanya tentang memberitakan fakta, tetapi juga memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Cermin Bagi Diplomasi Indonesia
Aksi Wilson di PBB seharusnya menjadi cermin bagi pemerintah Indonesia — bahwa diplomasi sejati tidak hanya terjadi di ruang negosiasi politik, tetapi juga dalam keberanian moral untuk menyuarakan kebenaran di hadapan dunia.
Apa yang dilakukan Wilson menjadi inspirasi bahwa Indonesia memiliki potensi besar menjadi pelopor diplomasi kemanusiaan global — diplomasi yang berpihak pada perdamaian, keadilan, dan harkat martabat manusia.
Reporter: MDS
Editor: Redaksi Celebes Post
Sumber: YouTube Wilson Lalengke di Konferensi Komite Keempat PBB, New York
