Notification

×

Iklan

Iklan

107 Pelaku Ditangkap, 73 Ribu Jiwa Diselamatkan: Kado Ulang Tahun Terindah dari Polrestabes Makassar untuk Negeri

Rabu, 25 Juni 2025 | Juni 25, 2025 WIB Last Updated 2025-06-25T15:53:48Z

 

107 pelaku, termasuk jaringan Ferdy Pratama


Celebes Post, Makassar, Sulsel — Di tengah gegap gempita menyambut Hari Bhayangkara ke-78, Polrestabes Makassar memberikan sebuah “kado ulang tahun” yang tak biasa. Bukan pesta atau seremoni, melainkan keberhasilan membongkar jaringan narkoba internasional yang selama ini menyusup diam-diam ke jantung kota.


Sebanyak 107 pelaku, termasuk jaringan Ferdy Pratama yang dikenal licin dan transnasional, berhasil dibekuk dalam operasi senyap sepanjang 1 hingga 25 Juni 2025. Sebuah operasi yang membentangkan jalur lintas negara—dari China, Malaysia, Kalimantan Timur, hingga berakhir di Makassar.


“Ini bukan jaringan lokal. Ini jaringan internasional. Kami temukan barang dari China yang masuk lewat Malaysia, Kalimantan Timur, lalu dikirim via ekspedisi ke Makassar,” ungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana, Rabu (25/6), dengan nada tegas namun penuh kelegaan.

 

Dari Paket Ekspedisi ke Penjara


Penelusuran berawal dari laporan masyarakat dan pengawasan paket ekspedisi yang mencurigakan. Hasilnya mengejutkan: narkotika jenis sabu, ganja, tembakau sintetis, hingga pil mephedrone—jenis baru yang tak pernah ditemukan sebelumnya di Makassar.


Dari 107 pelaku, 5 di antaranya perempuan, dan sisanya pria yang berperan sebagai bandar (10 orang), pengedar (27 orang), serta kurir dan pengguna. Mereka berasal dari berbagai daerah, namun terhubung dalam satu jaringan besar yang dikendalikan dari luar negeri.


Konferensi pers 107 pelaku, termasuk jaringan Ferdy Pratama

Barang Bukti 107 pelaku, termasuk jaringan Ferdy Pratama


Polisi menyita barang bukti dalam jumlah mencengangkan:

  • 10 kilogram sabu-sabu

  • 11.554 butir pil mephedrone

  • 1,4 kilogram ganja

  • 47,5 gram tembakau sintetis

Jika dikalkulasi, seluruh barang haram tersebut bernilai lebih dari Rp 15 miliar dan berpotensi menghancurkan lebih dari 73.625 jiwa.


“Ini adalah bentuk nyata pengabdian kami. Kami tidak hanya menyita narkoba, tapi juga menyelamatkan masa depan generasi bangsa,” tegas Arya.

 

Bukan Sekadar Penangkapan, Tapi Perlawanan Total


Operasi ini bukan sekadar penangkapan massal. Ini adalah pesan kuat: Polri sedang kembali ke jalur yang benar. Di saat institusi Polri kerap menjadi sorotan, langkah ini menjadi refleksi moral—cermin untuk melihat kembali siapa sebenarnya penegak hukum itu, dan menjadi jalan pulang menuju kepercayaan rakyat.


Para pelaku kini dijerat Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Ancaman hukumannya tak main-main: minimal 4 tahun, maksimal seumur hidup, bahkan hukuman mati bagi para bandar.


“Kami tak akan kompromi dengan kejahatan narkoba. Ini tentang menyelamatkan bangsa,” pungkas Kapolrestabes.

 

Harapan dari Balik Jeruji


Saat berita ini diturunkan, proses hukum terhadap seluruh tersangka tengah berjalan. Sementara di luar sana, masyarakat mulai kembali percaya—bahwa hukum masih bisa ditegakkan, bahwa masih ada aparat yang berdiri tegak di atas konstitusi.


Kado ulang tahun Polri tahun ini bukanlah sekadar simbol, tapi sebuah prestasi konkret: bukti bahwa institusi ini masih bisa menjadi tameng, bukan hanya bayangan.




Sumber: Konferensi Pers Polrestabes Makassar, 25 Juni 2025
Reporter: Darmin Dg Lau / MDS – Celebes Post

Berita Video

×
Berita Terbaru Update