![]() |
Gambar Tersembunyi di lokasi Jalur Sungai |
Celebes Post, Wajo – Jalur sungai di Kampung Pabelle, Kecamatan Pitumpanua, Siwa, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, mendadak menjadi perhatian publik setelah terungkap adanya aktivitas ilegal yang menjadikan sungai sebagai jalur pengiriman solar subsidi ke luar provinsi. Investigasi Celebes Post mengungkap, ratusan jeriken berisi BBM bersubsidi tersusun rapi di tepi sungai, siap dikirim ke Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara.
Informasi yang diperoleh lebih mengejutkan lagi—penerima utama solar subsidi ilegal itu diduga kuat adalah oknum aparat kepolisian aktif yang bertugas di wilayah Lasusua. Solar itu kemudian dilempar ke sektor industri, memotong jalur resmi distribusi yang diperuntukkan bagi masyarakat.
Mobil Box & Terpal Biru: Simbol Operasi Gelap Energi
Senin siang (9/6/2025) pukul 13.30 WITA, tujuh unit mobil box putih terparkir di area Kampung Pabelle. Jeriken solar subsidi dimuat ke dalam mobil-mobil itu dan ditutupi terpal biru untuk menghindari sorotan mata aparat. Solar bersumber dari sejumlah SPBU di berbagai kabupaten di Sulsel. Para pelaku diduga bersekongkol dengan pengelola SPBU untuk mendapatkan pasokan dalam jumlah besar tanpa hambatan.
![]() |
Mobil putih Berterpal biru sebagai mobil khas dari berbagai kabupaten |
Setibanya di Siwa, BBM subsidi ini diturunkan secara sistematis di rumah-rumah panggung warga dan titik-titik tersembunyi di sepanjang sungai. Dari situ, solar disalurkan menggunakan perahu kayu menuju Lasusua, Sulawesi Tenggara.
Jalur Air dan Oknum Polisi: Rantai Mafia Energi
Modus operandi ini memperlihatkan struktur sindikat yang profesional. Di Lasusua, dugaan keterlibatan oknum aparat semakin kuat. “Di sana yang terima katanya polisi. Lalu solar dijual ke industri, bukan untuk masyarakat,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya demi alasan keamanan.
AR, FR, dan AL: Nama-nama di Balik Layar
Tiga nama mencuat dalam jaringan ini: AR, FR, dan AL. Mereka disebut sebagai aktor utama yang mengatur keseluruhan rantai distribusi BBM ilegal, mulai dari pengambilan di SPBU, pengangkutan ke Siwa, penyimpanan, hingga pengiriman via jalur sungai.
“Sudah seperti perusahaan logistik. Ada sopir khusus, penjaga titik, pengatur waktu bongkar muat. Semua jalan rapi,” ungkap sumber internal Celebes Post yang mengikuti alur distribusi dari dekat.
Konfirmasi Mandek, Polisi Bungkam?
Untuk menyeimbangkan pemberitaan, redaksi Celebes Post telah melakukan upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada Kapolres Wajo dan Kasatreskrim Polres Wajo, Kanit Reskrim Wajo disertai dengan pengiriman dokumentasi dan keterangan lapangan terkait dugaan aktivitas ilegal tersebut. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada satu pun tanggapan dari kedua pejabat kepolisian tersebut.
![]() |
Konfirmasi Awak Media CELEBES POST Langsung ke Pihak Kapolres Wajo, Kasat Dan Kanit Wajo |
Sikap diam aparat dalam menyikapi informasi yang menyangkut pelanggaran hukum dan keterlibatan oknum penegak hukum sendiri menimbulkan tanda tanya besar. Ada apa dengan Polres Wajo? Mengapa mereka bungkam saat publik menuntut kejelasan?
Kejahatan Energi, Negara Diam?
Praktik ini melanggar keras Pasal 55 UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Ancaman hukumannya tidak main-main: pidana penjara maksimal enam tahun dan denda hingga Rp60 miliar. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada satu pun pelaku yang ditangkap.
Ketiadaan tindakan dari aparat penegak hukum, khususnya dengan dugaan keterlibatan internal aparat sendiri, menimbulkan kekecewaan mendalam. Negara terlihat abai, sementara hak rakyat atas energi murah terus dijarah.
Desakan Audit SPBU dan Pengusutan Tuntas
Pengamat energi dan hukum menuntut langkah tegas dari pemerintah pusat dan aparat. Audit menyeluruh terhadap SPBU di Sulsel dan investigasi menyeluruh terhadap kepolisian di Lasusua dianggap sebagai langkah minimal untuk menyelamatkan wibawa negara.
“Ini bukan hanya pelanggaran administratif. Ini kejahatan sistemik yang dilakukan oleh jaringan yang sangat terorganisir, bahkan menyentuh aparat negara. Kalau tidak ditindak, mafia akan menguasai sistem distribusi energi nasional,” tegas salah satu pakar energi kepada Celebes Post.
Reporter: MDS – Celebes Post
Sumber: Kontributor Wilayah Siwa & Narasumber Lapangan