![]() |
| Aliansi Mahasiswa Peduli UNM |
Makassar, Celebes Post – Gelombang kritik keras muncul menyusul mencuatnya kasus dugaan pelecehan seksual yang menyeret nama Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM). Kasus ini dinilai bukan sekadar persoalan pribadi, melainkan krisis moral yang mengancam kredibilitas dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Aliansi Mahasiswa Peduli UNM, dalam pernyataan sikapnya di Makassar pada Senin (15/9/2025), menegaskan bahwa universitas sebagai pusat ilmu pengetahuan dan moralitas tidak boleh tercoreng oleh figur pimpinan yang diduga terjerat kasus pelecehan seksual.
![]() |
| Aliansi Mahasiswa Peduli UNM |
![]() |
| Aliansi Mahasiswa Peduli UNM |
![]() |
| Aliansi Mahasiswa Peduli UNM |
“Rektor adalah simbol tertinggi otoritas akademik. Jika ia justru terlibat kasus yang mencederai moralitas, bagaimana mungkin kampus bisa disebut rumah ilmu dan akhlak?” tegas salah satu juru bicara aliansi.
Tuntutan Mahasiswa
Dalam pernyataan sikapnya, aliansi menyampaikan empat tuntutan utama:
Mengecam keras tindakan pelecehan seksual yang diduga melibatkan Rektor UNM sebagai pengkhianatan terhadap nilai moral, etika akademik, dan martabat pendidikan.
Mendesak Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) segera menonaktifkan sementara Rektor UNM demi menjaga independensi proses hukum dan marwah universitas.
Meminta Polda Sulsel mengusut tuntas kasus dugaan pelecehan seksual tersebut secara objektif, transparan, dan akuntabel, serta memberikan perlindungan penuh bagi korban.
Mengajak seluruh sivitas akademika UNM, khususnya mahasiswa, untuk bersatu bersikap kritis, tidak tinggal diam, dan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
Krisis Kepercayaan Publik
Aliansi menilai kasus ini bukanlah aib personal semata, melainkan persoalan serius yang menyangkut kredibilitas pendidikan nasional. Bila penanganannya dilakukan setengah hati, maka krisis kepercayaan publik terhadap universitas akan semakin dalam.
“Penyelesaian yang tuntas, transparan, dan adil adalah syarat mutlak demi memulihkan martabat institusi pendidikan dan memastikan kampus tetap menjadi ruang aman, bermartabat, serta berintegritas,” lanjut pernyataan sikap tersebut.
Tekanan Publik Menguat
Mahasiswa juga berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini dan memastikan aparat penegak hukum bertindak sesuai prosedur. Dalam orasinya, massa aksi menutup pernyataan dengan pekikan lantang:
“Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Hidup Pendidikan!”
Kasus ini kini menjadi ujian serius bagi pemerintah, aparat penegak hukum, dan civitas akademika dalam menegakkan keadilan sekaligus menjaga marwah dunia pendidikan di Indonesia.
@mds



