Notification

×

Iklan

Iklan

Dari Parang Tambung untuk Makassar: Tudang Sipulung Jadi Model Keamanan Partisipatif

Jumat, 19 Desember 2025 | Desember 19, 2025 WIB Last Updated 2025-12-19T15:38:14Z
Dokumentasi Celebes Post 


CELEBES POST, Makassar — Semangat sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainga kembali menggema di Kecamatan Tamalate. Lewat agenda Tudang Sipulung—forum duduk bersama berbasis kearifan lokal—Kapolsek Tamalate Kompol H. Muh. Tamrin, SE., MM menyapa warga Kelurahan Parang Tambung, Jumat (19/12/2025).


Kegiatan ini menjadi ruang kemitraan strategis yang mempertemukan Polsek Tamalate dengan Camat Tamalate, H. Emil Yudianto Tajuddin, SE., M.Sc, Lurah Parang Tambung, Muh. Zulkifli Ghozali, S.Sos, Tripilar, RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga tokoh pemuda. Kegiatan berlangsung cair dengan dukungan Warkop Daengta, Shelter Warga Kelurahan Parang Tambung, FKPM dan partisipasi aktif warga.


“Kami hadir untuk mendengar, merangkul, dan menyelesaikan masalah bersama. Kamtibmas tidak bisa diciptakan sendiri—harus melalui kemitraan,” tegas Kompol Muh. Tamrin.


Camat Tamalate H. Emil Yudianto Tajuddin menegaskan bahwa keamanan wilayah hanya tercipta bila kolaborasi antara pemerintah – polisi – TNI – RT/RW dan masyarakat berjalan saling menopang.


“Tamalate ini rumah besar kita. Kalau semua unsur bersatu, persoalan sosial dan kriminal bisa ditekan,” ujar Emil.

 


Sementara itu, Lurah Parang Tambung Muh. Zulkifli Ghozali, S.Sos menekankan pentingnya pendekatan humanis, penguatan lingkungan, serta pelayanan kelurahan yang responsif terhadap pengawasan, pembinaan pemuda, dan UMKM, Ungkapnya disela sela acara.


“Warga harus merasa terlindungi dan didengar,” katanya.

 


Dokumentasi Celebes Post 

Dokumentasi Celebes Post 

Dokumentasi Celebes Post 

Dokumentasi Celebes Post 


■ Tokoh Masyarakat Ambil Peran


Acara ini semakin kuat dengan hadirnya M. Yusri Maliang, S.H, tokoh masyarakat Parang Tambung sekaligus Ketua Shelter Warga Parang Tambung Kecamatan Tamalate. Ia mendorong agar masyarakat tidak hanya menunggu tindakan aparat, tetapi terlibat langsung sebagai mata dan telinga keamanan lingkungan.


“Kalau warga kompak, semua masalah mulai dari balap liar sampai narkoba bisa kita tekan bersama. Shelter hadir untuk menjembatani aspirasi rakyat,” tegas Yusri Maliang Pada Saat ditemui Awak media Celebes Post.

 


Keterlibatan Yusri mempertegas bahwa keamanan sekarang berubah menjadi gerakan sosial, bukan sekadar tindakan kepolisian.


■ Apresiasi Tokoh Pers & Literasi


Turut hadir pula Bachtiar Adnan Kusuma, jurnalis senior dan penulis aktif yang konsisten mengadvokasi literasi, kontrol sosial, dan partisipasi publik. Ia menyebut Tudang Sipulung sebagai model nyata demokrasi lokal yang hidup di tengah masyarakat.


“Ini bukan seremoni, tapi ruang dialog langsung antara rakyat dan pemerintah. Ini pendidikan sosial yang jarang terlihat sekarang,” ujar Bachtiar.

 


Ia mendorong agar komunikasi warga—melalui RT/RW, tokoh agama, dan kelompok pemuda—dipertahankan sebagai warisan budaya Bugis-Makassar yang mencegah konflik sosial.


■ Penguatan Kamtibmas Terpadu


Forum Tudang Sipulung dipayungi SPRIN/214/XII/2025 di bawah komando Kapolsek Tamalate Kompol Muh. Tamrin, bersama Wakapolsek AKP Kaharuddin dan IPTU M. Yusri Yunus sebagai Padal Opsnal Reskrim.


Isu utama yang dibahas:


patroli kolaboratif aparat dan warga,


keamanan malam hari dan pengawasan gang,


pembinaan pemuda,


penertiban kos-kosan,


pencegahan narkoba,


dan penguatan toleransi sosial & agama.


Dokumentasi Celebes Post 

Dokumentasi Celebes Post 

Dokumentasi Celebes Post 



■ Kearifan Lokal Jadi Nafas Polisi Humanis


Tudang Sipulung menghidupkan kembali filosofi Bugis-Makassar:


Sipakatau — memanusiakan sesama


Sipakalebbi — menghormati


Sipakainga — saling mengingatkan dalam kebaikan


Pendekatan inilah yang memutus cara lama: polisi bukan ditakuti, tetapi didekati dan dipercaya.


■ Tamalate Menjadi Rumah Besar Kolaborasi


Melalui forum ini, polisi duduk di Warkop Daengta—ruang rakyat—tanpa podium, tanpa protokol kaku. Shelter FKPM dan Shelter Warga menjadi jembatan komunikasi langsung antara polisi dan masyarakat.


Diskusi dibawa ringan, namun hasilnya diarahkan pada rencana kerja bersama untuk lingkungan kondusif.


■ Penutup: Keamanan Milik Semua


Suasana akrab menutup kegiatan. Semua tokoh sepakat bahwa keamanan bukan milik segelintir institusi.


“Kalau kita bersama, kejahatan tidak punya ruang. Mari jaga Tamalate menjadi rumah besar yang aman,” kata Kapolsek Tamrin menutup acara.

 


Dari Tamalate, pesan ini jelas menggema:
Keamanan lahir dari persaudaraan, diskusi terbuka, dan keberanian warga terlibat. Tudang Sipulung hari ini adalah buktinya.



MDS - CELEBES POST.

Banner Utama

coklat-inspirasi-berita-baru-instagram-post-20241022-060924-0000
×
Berita Terbaru Update