Notification

×

Iklan

Iklan

1-20250413-190548-0000 2-20250413-190548-0001®

Dikecam HMI, Polrestabes Makassar Bantah Lakukan Pembubaran Lapak Baca

Senin, 05 Mei 2025 | Mei 05, 2025 WIB Last Updated 2025-05-05T16:21:38Z
Kordinator Liputan Media CELEBES POST


Celebes Post Makassar, — Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari berbagai daerah di Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Polrestabes Makassar, Jalan Jendral Ahmad Yani, Senin (5/5). Aksi tersebut merupakan bentuk protes atas dugaan tindakan pembubaran lapak baca yang dilakukan aparat kepolisian di depan Wisma HMI Cabang Makassar.


Dalam orasinya, para mahasiswa secara bergantian meneriakkan kekecewaan dan kemarahan mereka terhadap tindakan yang dinilai represif serta mencederai nilai-nilai kebebasan berpendapat dan independensi organisasi mahasiswa.



“Kami mengutuk keras tindakan pembubaran lapak baca. Ini bukan hanya mencederai semangat literasi, tetapi juga melecehkan independensi gerakan mahasiswa,” seru salah seorang orator.


Kondisi Aksi di Mobil Komando HMI

Tampak kondisi Aksi dengan beberapa Ban mobil yang dibakar di depan Polrestabes Makassar 


Aksi itu juga disertai dengan pembacaan tuntutan resmi yang ditandatangani oleh Kabid PTKP HMI Cabang Makassar, Muhammad Alwi Agus, dan Kabid PTKP Badko HMI Sulsel, Muhammad Rafli Tanda. Mereka menuntut pencopotan Kapolrestabes Makassar serta Kasatreskrim Polrestabes Makassar.

Polrestabes Makassar Bantah Tudingan


Menanggapi aksi tersebut, AKP Wahid selaku Kasi Humas Polrestabes Makassar membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepada institusinya. Menurut Wahid, pernyataan yang menyebut adanya tindakan pembubaran oleh Kapolrestabes tidaklah benar.


“Semua pernyataan itu tidak benar. Saya tahu bagaimana bersikap dan beretika di hadapan adik-adik mahasiswa,” ujar AKP Wahid kepada wartawan.


Wahid juga menambahkan bahwa dirinya bahkan turut membantu masyarakat saat penghadangan jalan di Bontolempangan. "Saya turun langsung mengangkat portal agar pengendara bisa melintas dengan aman dan tidak menimbulkan kemacetan akut," ungkapnya.


Terkait isu keberadaan empat mobil Jatanras di lokasi, Wahid menegaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. “Kami tidak mengetahui soal keberadaan mobil-mobil Jatanras seperti yang disebutkan,” tegasnya.


Meski berlangsung damai, unjuk rasa tersebut mencerminkan ketegangan yang meningkat antara aparat keamanan dan elemen mahasiswa, terutama terkait kebebasan berekspresi dan penghormatan terhadap ruang-ruang literasi yang dibangun oleh mahasiswa.


Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan tambahan.



MDS - Celebes Post 

Berita Video

×
Berita Terbaru Update