![]() |
Mobil Komando HMI |
Celebes Post Gowa, Sulawesi Selatan — Insiden tragis kembali mencoreng pelaksanaan proyek strategis nasional. Seorang pekerja proyek Bendungan Jenelata, yang berlokasi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilaporkan tewas setelah terlindas alat berat saat menjalankan tugas di lokasi proyek. Peristiwa memilukan ini diduga kuat terjadi akibat kelalaian dalam menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Tragedi tersebut terjadi baru-baru ini di tengah berlangsungnya kegiatan pembangunan bendungan yang dikerjakan oleh PT WIKON di bawah pengawasan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang. Hingga kini, identitas korban belum secara resmi diumumkan, namun insiden ini telah menuai reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk kalangan aktivis mahasiswa.
Ketua Bidang Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Sulawesi Selatan, Muhammad Rafli Tanda, mengungkapkan keprihatinan mendalam sekaligus mengecam keras dugaan kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa pekerja.
“Tragedi ini adalah bukti nyata bahwa pelaksanaan K3 di proyek ini sangat lemah. Padahal, K3 adalah hal paling mendasar dalam setiap pekerjaan konstruksi. Kami menuntut agar ada evaluasi menyeluruh terhadap manajemen keselamatan kerja dan investigasi atas insiden ini,” tegas Rafli kepada media, Rabu (8/5/2025).
Rafli menambahkan, kejadian seperti ini tidak bisa dianggap sebagai kecelakaan kerja biasa. Ia menilai, lemahnya pengawasan terhadap penerapan protokol keselamatan justru memperlihatkan adanya pengabaian terhadap hak-hak pekerja untuk mendapatkan perlindungan maksimal di tempat kerja.
HMI Badko Sulsel juga mendesak agar pihak PT WIKON dan BBWS Pompengan Jeneberang bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Rafli meminta proyek ini dievaluasi secara serius demi menjamin keselamatan seluruh tenaga kerja yang terlibat.
“Proyek strategis nasional semestinya menjadi contoh penerapan safety first. Sayangnya, kejadian ini membuktikan bahwa hal tersebut belum menjadi prioritas. Ini harus menjadi momentum evaluasi total di lapangan,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kontraktor PT WIKON belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden maupun kritik terhadap lemahnya penerapan K3 di proyek mereka. Publik pun menunggu sikap tegas dan transparan dari manajemen perusahaan, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Reporter: @mds
Redaksi: Celebes Post
Lokasi: Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan