Notification

×

Iklan

Iklan

1-20250413-190548-0000 2-20250413-190548-0001®

PT WIKON Bantah Lalai Soal K3 di Proyek Bendungan Jenelata, Tegaskan Insiden Kecelakaan Sudah Ditangani Sesuai Prosedur

Selasa, 13 Mei 2025 | Mei 13, 2025 WIB Last Updated 2025-05-13T11:47:34Z

Rombongan mahasiswa aksi


Celebes Post Gowa,  – Menanggapi tudingan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badan Koordinasi Sulawesi Selatan yang menyebut lemahnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam insiden kecelakaan kerja di proyek Bendungan Jenelata, pihak kontraktor pelaksana, PT Wijaya Karya Konsultan (WIKON), akhirnya angkat bicara.


Sebelumnya, seorang pekerja dilaporkan meninggal dunia setelah terlindas alat berat saat menjalankan tugas di area proyek Bendungan Jenelata, Kabupaten Gowa. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang.


Dalam keterangan resminya, Manajer Humas PT WIKON, Budi Santosa, membantah keras tudingan bahwa insiden tersebut mencerminkan kelalaian dalam penerapan SOP dan K3.


“Kami sangat berduka atas kejadian ini. Namun perlu kami luruskan bahwa seluruh prosedur K3 telah dan terus kami terapkan secara ketat. Insiden ini merupakan kecelakaan kerja yang tidak pernah diharapkan, dan saat ini sedang ditangani oleh tim internal serta pihak berwenang,” ujar Budi, Senin (13/5/2025).

 


Menurut Budi, kejadian tersebut terjadi pada pekan lalu dan langsung dilaporkan kepada aparat serta instansi terkait. Pihak perusahaan disebut telah memberikan santunan kepada keluarga korban, serta melakukan investigasi internal guna mengetahui akar penyebab kecelakaan.


“Kami juga telah berkoordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang dan tim pengawas independen. Evaluasi menyeluruh sedang berjalan dan hasilnya akan kami sampaikan secara transparan kepada publik,” lanjutnya.

 

PT WIKON menilai pernyataan HMI Badko Sulsel yang menyebut lemahnya pengawasan K3 adalah asumsi sepihak yang tidak didasarkan pada data dan hasil investigasi resmi.


“Kami menghargai perhatian dari pihak mana pun, termasuk organisasi mahasiswa. Namun, perlu dicatat bahwa investigasi menyeluruh membutuhkan waktu dan fakta, bukan opini. Tidak elok jika musibah ini langsung dijadikan alat untuk menggiring opini publik,” tegas Budi.

 

Apa langkah perusahaan selanjutnya?
PT WIKON berkomitmen untuk memperketat kembali pengawasan K3 dan meningkatkan pelatihan keselamatan kepada seluruh pekerja proyek. Selain itu, mereka menyatakan siap hadir jika DPRD Sulsel memanggil dalam forum resmi seperti Rapat Dengar Pendapat (RDP).


“Kami terbuka untuk berdiskusi dalam forum resmi. Yang terpenting saat ini adalah menyelesaikan proses investigasi dengan benar dan memberikan keadilan kepada semua pihak, termasuk keluarga korban,” pungkasnya.

 

Pihak BBWS Pompengan Jeneberang belum memberikan keterangan resmi. Namun sejauh ini, proses konstruksi di lapangan tetap berjalan dengan pengawasan ekstra ketat, sembari menunggu hasil evaluasi menyeluruh.




Reporter: Mustakin Dg Sikota
Media: Celebes Post
Lokasi: Gowa, Sulawesi Selatan


Berita Video

×
Berita Terbaru Update