![]() |
| Dokumentasi Celebes Post |
Gowa, Celebes Post — Dalam momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-97 pada Senin (28/10/2025), Himpunan Pelajar Mahasiswa Gowa (HIPMA Gowa) Koordinatorat Tombolo Pao menggelar aksi unjuk rasa sebagai bentuk refleksi terhadap perjalanan bangsa dan evaluasi terhadap arah kebijakan pemerintah yang dinilai belum sepenuhnya berpihak kepada rakyat kecil.
Aksi tersebut berlangsung di wilayah Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, dengan melibatkan puluhan mahasiswa dan pelajar yang membawa berbagai spanduk bertuliskan seruan moral dan kritik sosial terhadap pemerintah daerah maupun pusat. Mereka berorasi secara bergantian, menyerukan agar semangat Sumpah Pemuda tidak hanya diperingati secara seremonial, melainkan dijadikan pijakan untuk perubahan nyata dalam kebijakan publik.
“Kami pemuda, bukan sekadar pewaris sejarah, tetapi penggerak masa depan,” tegas Jenderal Lapangan Andi Idul Saputra dalam orasinya yang disambut sorak semangat para peserta aksi.
Refleksi Kritis di Hari Sakral Pemuda
Menurut para peserta aksi, semangat “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa” sebagaimana tercantum dalam ikrar Sumpah Pemuda harus diterjemahkan dalam bentuk nyata: pemerataan pembangunan, pemberantasan korupsi, serta kebijakan pemerintah yang berpihak kepada masyarakat desa dan kalangan menengah ke bawah.
HIPMA Gowa menilai, kondisi sosial saat ini memperlihatkan masih adanya kesenjangan pembangunan antara perkotaan dan pedesaan. Banyak program pemerintah yang dinilai tidak tepat sasaran serta minim pengawasan. Hal ini, menurut mereka, memperlihatkan lemahnya akuntabilitas publik yang semestinya menjadi prioritas dalam tata kelola pemerintahan.
“Pemerintah jangan menutup mata. Kami menolak jika Sumpah Pemuda hanya dijadikan slogan kosong tanpa ada perbaikan nyata. Semangat persatuan harus diwujudkan dengan keberpihakan terhadap rakyat,” ujar salah satu peserta aksi dalam orasi.
Desakan dan Seruan Perubahan
Dalam pernyataan sikapnya, HIPMA Gowa Koordinatorat Tombolo Pao menegaskan tiga tuntutan utama:
-
Pemerintah pusat dan daerah agar menjalankan tata kelola pemerintahan yang transparan dan bersih dari praktik korupsi;
-
Pemerataan pembangunan agar tidak hanya terfokus di wilayah perkotaan, tetapi juga menjangkau desa-desa terpencil;
-
Pemberdayaan pemuda dan pelajar sebagai agen perubahan yang dilibatkan secara aktif dalam proses pembangunan daerah.
Andi Idul Saputra menambahkan bahwa pemuda bukan hanya memiliki tanggung jawab moral, tetapi juga peran strategis dalam mengawal arah kebijakan bangsa.
“Pemuda hari ini harus berani bersuara, berani mengkritik, dan berani menuntut perubahan. Karena diam adalah bentuk pengkhianatan terhadap sejarah,” tegasnya.
Momentum Kebangkitan Generasi Muda
Peringatan Hari Sumpah Pemuda kali ini dijadikan momentum bagi HIPMA Gowa Tombolo Pao untuk mengingatkan bahwa perjuangan belum selesai. Menurut mereka, perjuangan masa kini bukan lagi melawan penjajah bersenjata, melainkan melawan kebijakan yang tidak berpihak pada keadilan sosial.
Mereka berharap agar pemerintah dapat menjadikan kritik ini sebagai bentuk partisipasi publik yang konstruktif, bukan ancaman.
“Semangat Sumpah Pemuda harus diterjemahkan dalam kebijakan yang berpihak, bukan kebijakan yang menindas,” tutup Andi Idul Saputra di akhir aksi.
Laporan: MDS – Celebes Post
Tanggal: 28 Oktober 2025
Lokasi: Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan
