![]() |
| Pasukan Gabungan Gempur Narkoba |
CELEBES POST, Makassar — Suasana dini hari di Kota Makassar mendadak tegang. Sabtu (8/11/2025) pukul 03.00 WITA, ratusan personel gabungan berseragam lengkap memenuhi halaman Mapolrestabes Makassar. Lampu rotator menyala bergantian, menandai dimulainya Operasi Gabungan Pemulihan Kampung Rawan Narkotika Terpadu — langkah besar Polda Sulsel dan BNNP Sulsel memerangi peredaran gelap narkoba yang telah lama menghantui masyarakat.
Operasi kali ini bukan sekadar patroli biasa. Sasarannya jelas: Kelurahan Lembo, Kecamatan Tallo, kawasan yang selama ini dikenal sebagai “zona merah” peredaran narkotika di Kota Makassar.
Langkah Nyata Perang Melawan Narkoba
Operasi ini melibatkan 540 personel dari berbagai instansi, gabungan antara Polda Sulsel, BNNP Sulsel, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan, Satpol PP, Kesbangpol, hingga Dinas Kesehatan Kota Makassar.
![]() |
| Persiapan Mensukseskan Gempuran Kampung Narkoba |
Apel gelar pasukan dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulsel Brigjen Pol. Nasri, S.I.K., M.H., didampingi Kepala BNNP Sulsel Brigjen Pol. Drs. Budi Sajidin, M.Si. dan Kapolrestabes Makassar Kombes Pol. Wahyu Dwi Ariwibowo.
“Ini bukan operasi seremonial. Ini gerakan nyata untuk membersihkan kampung dari cengkeraman narkoba. Kami tidak ingin Lembo dikenal sebagai sarang narkotika, tapi sebagai simbol pemulihan,” tegas Brigjen Nasri dalam arahannya.
Kampung Lembo, dari Rawan Jadi Harapan
Tim gabungan bergerak cepat menyisir sejumlah titik rawan di Kelurahan Lembo.
Rumah kontrakan, gang sempit, hingga lorong-lorong yang selama ini menjadi tempat transaksi gelap diperiksa satu per satu.
Beberapa warga menjalani tes urine mendadak, sementara petugas dari Dinas Kesehatan memberikan penyuluhan bahaya narkoba di lokasi.
Menurut Kepala BNNP Sulsel Brigjen Budi Sajidin, operasi ini bukan semata untuk menangkap pelaku, tetapi untuk memulihkan lingkungan dan masyarakat.
“Kita tidak hanya datang untuk menindak, tapi juga mengedukasi. Karena melawan narkoba tidak cukup dengan penangkapan, tapi harus dimulai dari kesadaran,” ujarnya.
Komitmen Kapolda Sulsel: Bersih, Sembuh, dan Bangkit
Kapolda Sulsel Irjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro menegaskan bahwa operasi ini merupakan bentuk dukungan penuh terhadap kebijakan nasional pemberantasan narkoba.
Polda Sulsel berkomitmen menjadikan Sulawesi Selatan bersih dari narkoba melalui sinergi antara Polri, BNN, pemerintah daerah, dan masyarakat.
“Kami ingin masyarakat bukan hanya bebas dari narkoba, tapi juga bisa sembuh dan bangkit. Pemulihan sosial adalah kunci,” tegas Irjen Djuhandhani.
Harapan Baru dari Lorong Lembo
Kegiatan ini juga menjadi momentum kebangkitan bagi warga. Banyak di antara mereka yang berharap agar kampungnya tidak lagi distigma negatif.
“Selama ini kami takut kalau dengar kata razia, tapi kali ini kami senang, karena ternyata ini untuk bantu kami bebas dari narkoba,” kata salah satu warga Lembo yang ikut dalam sosialisasi.
Menuju Makassar Tanpa Narkoba
Polda Sulsel menargetkan Kelurahan Lembo sebagai proyek percontohan “Kampung Pemulihan Bebas Narkoba”.
Program ini akan menjadi model nasional — kawasan yang dulu rawan kini diarahkan menjadi lingkungan sehat dan produktif.
Upaya ini diharapkan menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Sulawesi Selatan untuk ikut berdiri melawan narkoba.
Pesan Moral
Operasi gabungan dini hari ini mengingatkan bahwa perang melawan narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga seluruh lapisan masyarakat.
Karena di balik setiap gang sempit dan rumah kecil di kota besar seperti Makassar, masih ada harapan — harapan untuk sembuh, sadar, dan memulai hidup baru.
Redaksi CELEBES POST menegaskan, perang melawan narkoba adalah perang melawan kehancuran masa depan bangsa.
Dan dari Kampung Lembo, suara perlawanan itu mulai bergema:
“Makassar tidak takut, karena harapan lebih kuat dari narkoba.”
@mds/ddl

